Cinta menurut Dr. Yusuf Qardhawy adalah roh kehidupan dan pilar bagi lestarinya umat manusia.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedang rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu akan berhenti menyukai, cukuplah dengan menutup telinga. Tapi, jika kamu mencoba menutup mata apa yang kamu cintai, maka cinta itu akan berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal di hatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Cinta tidak bisa di uji dalam waktu yang tergesa gesa, cinta membutuhkan pengenalan dan pengalaman yang panjang. Cinta harus terus dipelajari.
Paradoks cinta yang paling mendasar adalah bahwa dua menjadi satu, namun tetap dua.
Tidak ada cinta buta, yang ada hanya cinta karena nafsu.
Cinta menurut Rabi'ah al adawiyah seorang sufi yang memperkenalkan konsep cinta ilahi (mahabatullah). Cinta Rabi'ah ialah cinta spritual bukan cinta nafsu ataupun cinta yang lain, sampai sampai ia tak berani meminta pertolongan kecuali hanya pada Allah semata.
Cinta menurut kahlil gibran "Hidup tanpa cinta bagaikan sebatang pohon yang kokoh berdiri, namun dahannya kering tanpa di hiasi buah ataupun bunga"
Cinta itu semakin dicari semakin tidak ditemukan, cinta adanya di dalam lubuk hati, yaitu ketika kita dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan."
Jika anda pernah merasakan di tinggalkan dengan orang yang anda cintai maka simpanlah dalam dalam cinta tersebut. Kenanglah sebagai bagian dari masa lalu, menangislah jika perlu, berbahagialah karena kamu pernah dicintai ataupun mencinta. Berbahagialah karena cinta pernah singgah di hatimu.
Terlalu sulit untuk mendefinisikan cinta, setiap orang memiliki definisi masing masing. Yang jelas cinta akan membawa kita pada komitmen, komitmen pada sang pencipta, pada pasangan, pada ayah dan bunda, pada sahabat dan teman, pada bos dan rekan kerja, dan pada diri mu sendiri. Itulah cinta.
Titin Kurnia
(Ativis Perempuan)
Posting Komentar