Menurut BNPB penanganan bencana pasca gempa, tsunami dan likuifaksi Sulawesi Tengah, saat ini sudah memasuki fase transisi darurat menuju fase pemulihan. Pada fase ini Rumah Zakat menetapkan beberapa program, berupa pemenuhan kebutuhan warga terdampak yang terdiri dari: pembangunan hunian sementara (huntara), sekolah darurat, toilet, masjid dan persiapan program pemberdayaan ekonomi.
.
"Saat ini Rumah Zakat sedang memulai proses pembangunan Huntara yang berlokasi di Palu dan Sigi, selain itu kami juga sudah membangun 4 sekolah darurat, masjid darurat, serta melakukan asessment untuk program pemberdayaan ekonomi. Rumah Zakat masih akan terus mendampingi masyarakat Palu, Sigi dan Donggala agar Sulawesi tengah dapat segera pulih" ujar Murni Alit Baginda, Chief Program Officer Rumah Zakat.
.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak, sejak proses tanggap darurat Rumah Zakat telah mendistribusikan 10.781 paket Superqurban bagi masyarakat, dan di masa transisi ini, Rumah Zakat bersama dengan Pemerintah kota Palu kembali mendistribusikan 20.000 paket Superqurban dan sembako bagi setiap KK yang berada di Kota Palu.
.
"Superqurban tak hanya menjadi solusi efektif bagi pemenuhan kebutuhan pangan saat terjadi bencana, tapi juga menjadi solusi pemenuhan kebutuhan pangan yang berkelanjutan," papar Murni
.
Sejak masa tanggap darurat hingga hari ini Rumah Zakat telah menggelar beragam aksi peduli bencana diantaranya menurunkan 65 tim relawan untuk melakukan kegiatan evakuasi, menerjunkan 35 tim medis berserta 3 unit ambulan dan mobil klinik. Rumah Zakat juga telah mendisribusikan 8.116 paket logistik, mendirikan 3 dapur umum, mendirikan sekolah darurat dan melakukan pelayanan psikososial.
.
“Kedepannya, kita berencana akan mendirikan desa berdaya dengan program-program pemberdayaan yang terintegrasi di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan, agar warga terdampak dapat kembali pada kehidupannya seperti sebelum terjadi bencana,” Tambah Nur Efendi, CEO Rumah Zakat
Posting Komentar