10 MAHASISWA DEWAN DAKWAH HADIRI REUNI 212 DENGAN BERSEPEDA DARI LAMPUNG KE MONAS

BANDAR LAMPUNG – Reuni 212, merupakan perhelatan besar bagi kaum muslimin Indonesia, untuk membuktikan persatuan dalam mewarnai NKRI. Dihadiri oleh jutaan muslim dari Sabang sampai merauke, baik dari kalangan pelajar, pendakwah, profesional, maupun masyarakat umum.

Inilah yang juga dilakukan oleh 10 orang mahasiswa Dewan Dakwah Provinsi Lampung. Digagas oleh ke-sepuluh mahasiswa ini berencana menghadiri Reuni 212 dengan bersepeda dari Metro (Lampung) hingga Monas. Diperkirakan perjalanan ini akan menghabiskan waktu 48 jam bersepeda.

10 pemuda yang akan memulai perjalanannya dari Kota Metro (Lampung)  pada Jumat sore kemarin, diperkirakan tiba di Monas pada Ahad, 2 Desember 2018 (Minggu) pagi.

Diketahui, 10 mahasiswa ini sedang mengenyam pendidikan di ADI (Akademi Dakwah Indonesia) yang merupakan sebuah lembaga pendidikan dari Yayasan Dewan Dakwah Lampung.

Lembaga ini mempersiapkan santri-santri yang akan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah M. Natsir di Jakarta.

ADI menerima lulusan SMA atau yang sederajat untuk dibiayai oleh Dewan Dakwah dan dipersiapkan menjadi insan-insan pendakwah yang bersedia di tempatkan di seluruh pelosok Indonesia.

Semangat muda mereka untuk menempuh perjalanan Metro-Jakarta dengan bersepeda merupakan suatu ungkapan kebanggaan terhadap Reuni 212 yang mempersatukan seluruh umat Muslim di Nusantara bahkan di Dunia.

Semoga perjalanan ini menjadi saksi mereka dalam memperjuangkan Islam di Nusantara ini.

Ustadz Mukhlis Solihin, selaku Wakil Ketua Dewan Dakwah, turut merestui mahasiswanya untuk bersepeda dari Lampung ke Monas dalam rangka Reuni 212.

Dirinya berharap, selama perjalanan mereka tetap menjaga kesehatan hingga sampai ke tujuan.

Menurutnya ini merupakan “ghiroh” atau semangat kecintaan mereka terhadap Persatuan Ummat dan Reuni 212.

“Jangan dilihat sebagai ancaman tetapi sebagai potensi kekuatan NKRI untuk lebih solid dan tidak terpecah belah oleh berita-berita yang tidak benar seperti yang banyak beredar saat ini,” ungkap Ustadz Mukhlis, Kamis (29/11).

Post a Comment

أحدث أقدم